Industri logistik sedang berevolusi dengan hadirnya motor hybrid drone delivery—kendaraan roda dua yang terintegrasi dengan drone pengantar barang.
Motor ini memungkinkan pengendara mengantarkan paket di darat, sementara drone bawaan bisa mengirim barang ke lokasi yang sulit dijangkau, seperti gedung tinggi atau kawasan terpencil.
Keunggulannya adalah efisiensi waktu. Dalam satu perjalanan, pengendara bisa melayani lebih banyak pelanggan dengan bantuan drone.
Beberapa startup di Amerika dan Korea Selatan sudah menguji konsep ini dengan fokus pada industri makanan cepat saji dan e-commerce. Hasilnya menunjukkan waktu pengiriman bisa dipangkas hingga 40%.
Namun, tantangan besar ada pada regulasi. Banyak negara belum memiliki aturan jelas mengenai penerbangan drone di area padat penduduk. Risiko tabrakan dan penyalahgunaan juga menjadi kekhawatiran publik.
Dari sisi teknologi, sinkronisasi motor dan drone membutuhkan jaringan 5G ultra-cepat untuk menghindari keterlambatan sistem.
Meski penuh tantangan, konsep motor hybrid drone delivery dipandang sebagai masa depan logistik perkotaan.
Bayangkan di masa depan, satu rider bisa menjangkau dua hingga tiga pelanggan sekaligus dengan bantuan armada drone pribadi.