Dulu bermain game sering dianggap hobi yang membuang waktu. Kini, berkat perkembangan industri, lahirlah esports lifestyle, di mana gamer menjadikan bermain game sebagai profesi.
Kompetisi esports kini diadakan di stadion besar dengan penonton ribuan orang. Hadiah turnamen mencapai jutaan dolar, membuat gamer profesional sejajar dengan atlet olahraga konvensional.
Selain kompetisi, streamer dan content creator juga menjadi bagian penting dalam gaya hidup ini. Mereka membangun komunitas besar dan mendapatkan penghasilan dari iklan, sponsor, hingga donasi penggemar.
Keunggulannya adalah inklusivitas. Siapa pun bisa menjadi gamer profesional asalkan punya keterampilan dan konsistensi.
Namun, gaya hidup ini juga menantang. Jam latihan panjang bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental.
Selain itu, tidak semua gamer berhasil mencapai puncak. Kompetisi sangat ketat, hanya sebagian kecil yang bisa bertahan di level profesional.
Meski begitu, esports terus berkembang. Banyak sekolah dan universitas kini membuka program studi esports, bahkan menawarkan beasiswa.
Bagi generasi muda, esports lifestyle adalah simbol era digital: kerja, hobi, dan hiburan bisa menyatu dalam satu aktivitas.
Game bukan lagi sekadar permainan, melainkan jalur karier nyata yang diakui dunia.