Tel Aviv – Dalam dunia keamanan siber, ancaman yang paling menakutkan adalah Serangan Zero-Click. Jenis serangan ini memungkinkan peretas untuk mengambil alih smartphone atau perangkat lain tanpa memerlukan interaksi apa pun dari korban—tanpa perlu mengklik link, mengunduh file, atau membuka pesan. Zero-Click Attacks mengeksploitasi kerentanan (zero-day vulnerabilities) dalam aplikasi pesan atau sistem operasi yang memproses data yang masuk secara otomatis.
Serangan ini telah digunakan oleh perangkat lunak mata-mata canggih seperti Pegasus, yang dapat dipasang diam-diam di ponsel target, mengubahnya menjadi alat penyadap lengkap yang mengakses kamera, mikrofon, dan semua data. Ancaman ini tidak hanya menargetkan jurnalis atau aktivis, tetapi juga berpotensi digunakan untuk spionase korporat atau pencurian identitas besar-besaran.
Produsen smartphone seperti Apple dan Google secara konstan merilis pembaruan keamanan untuk menutup celah zero-day ini. Namun, kerumitan kode modern berarti celah baru terus ditemukan. Masyarakat umum disarankan untuk selalu memperbarui perangkat lunak mereka segera setelah pembaruan keamanan dirilis, karena ini adalah pertahanan terbaik melawan eksploitasi yang sudah diketahui, meskipun perlindungan terhadap serangan yang benar-benar zero-day tetap sulit dilakukan.