Balap Dakar dikenal sebagai ajang paling ekstrem di dunia otomotif. Kini, beberapa tim mulai menurunkan kendaraan listrik untuk bersaing di jalur gurun ribuan kilometer.
Tantangan utamanya adalah baterai. Kondisi panas ekstrem bisa mengurangi performa, sementara infrastruktur pengisian hampir tidak ada di padang pasir.
Namun, produsen mobil listrik justru melihat ini sebagai uji coba sempurna. Mereka membawa baterai swap portabel dan sistem charging mobile untuk mendukung tim.
Jika kendaraan listrik bisa bertahan di Dakar, itu berarti teknologi siap untuk tantangan dunia nyata.
Kesimpulannya, Dakar bukan hanya arena balap, tapi juga laboratorium teknologi. Kendaraan listrik perlahan membuktikan bahwa mereka mampu bertahan di medan paling ekstrem.