Era ‘Revenge Travel’ Usai! Strategi Baru RI Jual Pariwisata.

Era ‘Revenge Travel’ Usai! Strategi Baru RI Jual Pariwisata.

Ingat gak 2023-2024? Semua orang kayak ‘kesurupan’ liburan. Habis ‘dikurung’ pandemi, semua orang ‘balas dendam’ (Revenge Travel). Bandara penuh, Bali macet, semua FOMO posting ‘healing’. Chaos banget!

Well, pesta ‘balas dendam’ itu fix udah basi. Dompet udah tipis, hype-nya udah lewat. Sekarang orang nggak lagi asal liburan. Mereka mulai milih: cari yang ‘bermakna’, gak cuma ‘rame’ atau ‘yang penting murah’.

Bye-Bye Kuantitas, Hello Kualitas!

Ini tantangan buat Kemenparekraf dan bisnis hotel/travel di RI. Kita nggak bisa lagi cuma ‘jualan’ Bali atau Raja Ampat. Kita harus jual ‘pengalaman’. Wellness retreat (healing beneran), ecotourism (liburan ‘ijo’), atau wisata ‘anti-mainstream’ yang sepi.

Era ‘turis ransel’ yang penting murah udah lewat. Targetnya sekarang ‘turis sultan’ yang spending-nya gede tapi nggak ngerusak. Kualitas > Kuantitas. Pariwisata RI harus naik kelas, gak cuma ‘jual murah’ lagi.

Intisari:

  1. Fenomena ‘Revenge Travel’ (balas dendam liburan) pasca-pandemi telah berakhir.
  2. Wisatawan kini nggak lagi FOMO, tapi mencari pengalaman (experience) yang bermakna.
  3. Indonesia nggak bisa lagi mengandalkan pariwisata massal (kuantitas).
  4. Strategi baru pariwisata RI harus fokus pada kualitas, wellness, dan ecotourism.