Quantum Computing (Komputasi Kuantum), yang memanfaatkan sifat fisika kuantum untuk memproses data secara eksponensial lebih cepat daripada komputer klasik, diprediksi akan merevolusi bidang kriptografi, penemuan obat, dan kecerdasan buatan. Pertanyaan kuncinya adalah: kapan teknologi revolusioner ini tiba di Laboratorium Indonesia?
Kedatangan Quantum Computing bukan hanya masalah fisik, yaitu pembangunan hardware (seperti quantum processor), tetapi lebih pada kesiapan ekosistem riset. Saat ini, fokus Indonesia harus pada fase Quantum Readiness—membangun talent pool spesialis di bidang fisika kuantum dan ilmu komputer.
Beberapa institusi riset dan universitas di Indonesia mulai menjalin kemitraan untuk mengakses cloud-based quantum computing dari penyedia global. Akses ini memungkinkan peneliti dan mahasiswa untuk bereksperimen dengan algoritma kuantum tanpa harus memiliki perangkat keras yang mahal.
Dampak awal Quantum Computing di Indonesia diperkirakan terjadi di sektor farmasi (simulasi molekul obat yang lebih cepat) dan keuangan (optimasi portofolio yang lebih kompleks). Kunci untuk mempercepat kedatangannya adalah investasi berkelanjutan pada riset fundamental dan kolaborasi antara akademisi dan industri.
